HOLLA!
Seperti yang di bilang sebelumnya, postingan kali ini mengenai apresiasi hak atas kekayaan inteletual (didalamnya ada hak cipta). Sebenernya, postingan kali ini diambil dari tugas kelas X Nurul Hanifah dkk X9 ekekek hanya saja cuma diambil dari BAB II
Berikut...


___________________________________________________



Apresiasi adalah penilaian (penghargaan) terhadap sesuatu. 
Hak atas Kekayaan Intelektual, atau yang biasa disebut HAKI, adalah pengakuan hukum yang memungkinkan pemegang hak atas kekayaan intelektual tersebut mengatur penggunaan gagasan-gagasan dan ekspresi yang diciptakannya dalam jangka waktu tertentu. Istilah “kekayaan intelektual” mencerminkan bahwa hal tersebut merupakan hasil pikiran atau intelektualitas, dan hak kekayaan intelektual dapat dilindungi oleh hukum sebagaimana bentuk hak lainnya.



Objek yang biasa diatur dalam HAKI menyangkut karya-karya manusia yang lahir karena kemampuan intelektualnya. HAKI dibagi menjadi dua, yaitu:
1. hak cipta atau copyright
2. hak kekayaan industri atau industrial property right



Ruang lingkup hak cipta meliputi karya-karya baik berupa barang, lagu, tulisan, desain, dan sebagainya. Hasil-hasil karya semacam itu dapat didaftarkan ke Departemen Kehakiman sehingga dilindungi oleh undang-undang. Pada dasarnya, setiap hasil karya/cipta manusia dapat didaftarkan ke Departemen Kehakiman agar mendapat perlindungan hukum.



Di Indonesia, undang-undang hak cipta mengacu pada Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2002. Seseorang atau lembaga yang mendaftarkan hasil karyanya kepada lembaga yang berwenang akan mendapatkan perlindungan hukum. Dalam Undang-undang Republik Indonesia tahun 2002 tersebut dijelaskan bahwa:

Hak cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan, memperbanyak ciptaannya, atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pencipta adalah seorang atau beberapa orang yang secara bersama-sama yang atas inspirasinya melahirkan suatu ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan, atau keahlian yang dituangkan dalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi.

Ciptaan adalah hasil setiap karya pencipta yang menunjukkan keasliannya dalam lapangan ilmu pengetahuan, seni, atau sastra.

Pemegang hak cipta ialah pencipta sebagai pemilik hak cipta atau pihak yang menerima hak tersebut dari pencipta, atau pihak lain yang menerima lebih lanjut hak dari pihak yang menerima hak tersebut.

Pengumuman adalah pembacaan, penyiaran, pameran, penjualan, pengedaran, atau penyebaran suatu ciptaan dengan menggunakan alat apapun, termasuk media internet, atau melakukan dengan cara apapun sehingga suatu karya dapat dibaca, didengar, atau dilihat orang lain.

Perbanyakan adalah penambahan jumlah sesuatu ciptaan , baik secara keseluruhan maupun bagian yang sangat substansial dengan menggunakan bahan-bahan yang sama ataupun tidak sama, termasuk mengalihwujudkan secara permanent atau sementara.

Program komputer adalah sekumpulan instruksi yang diwujudkan dalam bentuk bahasa, mode, skema, maupun bentuk lain yang apabila digabungkan dengan media yang dapat dibaca dengan komputer akan membuat komputer bekerja untuk melakukan fungsi-fungsi khusus, termasuk persiapan dalam merancang instruksi-instruksi tersebut.

Aturan hak cipta terkait dengan perangkat lunak komputer diatur dalam Undang-undang Negara Republik Indonesia No 19 Tahun 2000 yang terdiri dari 15 bab dan 78 pasal. Sebelumnya, negara kita pernah memiliki Undang-undang Hak Cipta, yaitu:
a) Undang-undang No. 6 Tahun 1982
b) Undang-undang No.7 Tahun 1987
c) Undang-undang No.12 Tahun 1997



Undang-undang hak cipta dibuat untuk melindungi hasil karya atau ciptaan dari pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Berikut ini kutipan dari Undang-undang Republik Indonesia No.19 Tahun 2002:
Pasal 49
- Pelaku memiliki hak ekslusif untuk memberikan iziin atau melarang pihak lain tanpa persetujuannya membuat, memperbanyak, dan menyiarkan rekaman suara dan/atau gambar pertunjukannya.
- Produser rekaman suara memiliki hak eksklusif untuk memberikan izin atau melarang pihak lain yang tanpa persetujuannya memperbanyak dan/atau menyewakan karya rekaman suara atau rekaman bunyi.



Dalam bidang perangkat lunak atau software, ada beberapa istilah yang berkaitan dengan hak paten. Selain itu, ada beberapa definisi yang menunjukkan sebuah software yang perlu diketahui, yaitu:

Perangkat lunak berpemilik (proprietary) adalah perangkat lunak yang tidak bebas ataupun semi-bebas. Seseorang dapat dilarang, atau harus meminta izin, atau akan dikenakan pembatasan lainnya jika menggunakan, mengedarkan, atau memodifikasinya.

Perangkat lunak komersial adalah perangkat lunak yang dikembangkan oleh kalangan bisnis untuk memperoleh keuntungan dari penggunanya.

Perangkat lunak semi-bebas adalah perangkat lunak yang tidak bebas, tapi mengizinkan setiap orang untuk menggunakan, menyalin, mendistribusikan, dan memodifikasinya (termasuk distribusi dari versi yang telah dimodifikasi) untuk tujuan tertentu.

Perangkat lunak public domain adalah perangkat lunak tanpa hak cipta.



Shareware adalah perangkat lunak yang mengizinkan orang-orang untuk meredistribusikan salinannya, tapi mereka yang terus menggunakannya diminta untuk membayar biaya lisensi.

General Public License (GNU/GPL)  merupakan sebuah perkumpulan ketentuan pendistribusian tertentu untuk meng-copyleft¬-kan sebuah program (copyleft berlawan makna dengan copyright).

Sumber terbuka (open source) berkonsep membuka kode sumber (source code) dari sebuah perangkat lunak. Definisi open source yang asli seperti tertuang dalam OSD (Open Source Definition) mencakup:
- Free redistribution
- Source code
- Derived works
- Integrity of the authors source code
- No discrimination against persons or groups
- No discrimination against fields or endeavor
- Distributin of license
- License must not be specific to a product
- License must not contaminate other software


Bentuk pelanggaran hak cipta dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi dapat berupa:
a) duplikasi atau penggandaan perangkat lunak propriertary tanpa ijin
b) penjualan perangkat lunak bajakan
c) instalasi perangkat lunak bajakan ke dalam harddisk
d) modifikasi peragkat lunak tanpa ijin



Pelanggaran hak cipta seseorang akan dikenai sanksi hukum sesuai dengan pasal 72 Undang-Undang Hak Cipta No.19 Tahun 2002 yang menyatakan:

Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan hukuman pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan atau denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelenggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Barang siapa yang dengan sengaja dan tanpa hak memperbanyak penggunaan untuk kepentingan komersial suatu Program Komputer dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Hak cipta (lambang internasional: ©, Unicode: U+00A9) adalah hak eksklusif Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengatur penggunaan hasil penuangan gagasan atau informasi tertentu. 

Pada dasarnya, hak cipta merupakan "hak untuk menyalin suatu ciptaan". Hak cipta dapat juga memungkinkan pemegang hak tersebut untuk membatasi penggandaan tidak sah atas suatu ciptaan. Pada umumnya pula, hak cipta memiliki masa berlaku tertentu yang terbatas.

Hak cipta berlaku pada berbagai jenis karya seni atau karya cipta atau "ciptaan". Ciptaan tersebut dapat mencakup puisi, drama, serta karya tulis lainnya,film, karya-karya koreografis (tari, balet, dan sebagainya), komposisi musik, rekaman suara, lukisan, gambar, patung, foto, perangkat lunak komputer,siaran radio dan televisi, dan (dalam yurisdiksi tertentu) desain industri.

Hak cipta merupakan salah satu jenis hak kekayaan intelektual, namun hak cipta berbeda secara mencolok dari hak kekayaan intelektual lainnya (seperti paten, yang memberikan hak monopoli atas penggunaan invensi), karena hak cipta bukan merupakan hak monopoli untuk melakukan sesuatu, melainkan hak untuk mencegah orang lain yang melakukannya.

Hukum yang mengatur hak cipta biasanya hanya mencakup ciptaan yang berupa perwujudan suatu gagasan tertentu dan tidak mencakup gagasan umum, konsep, fakta, gaya, atau teknik yang mungkin terwujud atau terwakili di dalam ciptaan tersebut. Sebagai contoh, hak cipta yang berkaitan dengan tokoh kartun Miki Tikus melarang pihak yang tidak berhak menyebarkan salinan kartun tersebut atau menciptakan karya yang meniru tokoh tikus tertentu ciptaan Walt Disney tersebut, namun tidak melarang penciptaan atau karya seni lain mengenai tokoh tikus secara umum.

Di Indonesia, masalah hak cipta diatur dalam Undang-undang Hak Cipta, yaitu, yang berlaku saat ini, Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002. 

Dalam undang-undang tersebut, pengertian hak cipta adalah "hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku" (pasal 1 butir 1).


>>>
This article is taken from wikipedia.org :)
So what's with it?! you'll find out next! we are gonna post article related to this one X9 from our school project kekeke

ANALYSIS — In 1993, The New Yorker ran a famous cartoon with two dogs near a computer, with one mutt telling the other “On the Internet, nobody knows you are a dog.”
Oh, how times have changed.
In the Facebook internet, everyone knows exactly what breed of dog you are.
That was Facebook’s real trick — convincing the world to identify themselves online. They pulled that off by giving them a place to share photos and pithy updates, when the real purpose of Facebook, it turns out, is to layer identity over the fabric of the web.
For years, Google’s natural enemies seemed to be Microsoft and Yahoo. but as the search giant trounced those giants in the search space battle, it’s been slowly losing momentum in what may turn out to be the real war — for the ad revenues that come from display and for being the king of the Web — to an unlikely foe: the dorm-room-born Facebook.
We’ve seen a public pissing fight this week over who own contacts, but that’s just the start.
Next Monday, Facebook is reportedly getting in to Google’s e-mail face, Google’s most successful social product. Users will reportedly get @facebook.com or fb.com e-mail addresses. But more importantly, Facebook already has ranking scores for every one of your relationships with contacts on Facebook and will use that to prioritize your inbox, according to the tech rumors.
That’s an important side battle, but it’s not where this war will be lost or won. That’s not where the money is.
Facebook, which began its life as a small private club for Ivy Leagurers, now has its sights set on what might be the net’s biggest pot of gold yet: a way of placing ads anywhere on the net with a granularity Google can only dream of — in no small part because it promised its users never to go down that path.
And that’s why Google, the web’s most successful advertising company, sees Facebook, not Microsoft’s Bing as its biggest rival.
Some tech pundits foresee a Facebook future where friend recommendations replace search, or Facebook gets enough data from what users like to make a more relevant search engine. That’s unlikely, for a number of reasons, including that Facebook profiles aren’t that detailed and that Google is already building social into search (look here if you are logged into a Google account to see a glimpse of what’s going on).
Depending on how much you have filled out your Facebook profile, you might have noticed that Facebook ads are sometimes eerily too good, as if Eminen’s music label actually knows what kind of music you like.
If you’ve had that sneaking feeling, then you know exactly why Google is trying to play social catch-up with Facebook, and how Facebook could single-handedly save the online publishing industry.
What gnaws at Google is not so much that Facebook users spend a lot of time on the site. And it’s not even that Facebook gets so many page views that it now serves up an astounding 23% of the U.S.’s online display ads, according to a recent survey by comScore. That’s more than twice as many as Yahoo and ten times as many as Google, though the rates remain low.
Instead, the search giant is scared by two things it sees as possibly undermining its stature as the web’s top tech company.
One, there’s so much interaction and information being shared inside Facebook that it has become a decent-sized replica of the Web inside the Web. And Google can’t crawl and analyze much of what happens in there, which is a problem when your goal is to organize the world’s information. Google is blind because much of what happens on Facebook remains in Facebook. (Ironically, this is due to users’ privacy settings, which Facebook has relentlessly tried to chip away at over the last four years.)
Two, Facebook knows who you are and has the right to use that information because you explicitly gave it to them. Google has different kinds of data that reveal a lot about who you are and what you are interested in — some of it very private. But very little of that data is information you explicitly told the company to share, and they’ve assiduously promised not to use your searching and e-mailing data to make a profile of you.
For years, that’s not been a problem for Google. They made the majority of their $7.29 billion in revenue in the third quarter from little text ads that show up next to and above search results, all keyed off the words you type into that little box. There’s no targeting involved. It doesn’t matter to Google’s AdWords system who you are, what you’ve searched for before, or what you do in other Google services (the only real targeting available in AdWords now is by location).
Google then expanded this program to run ads on other people’s sites, its Adsense product, which includes text and banner ads. For years, those ads were also purely contextual — based mostly off the words on the site running the ads. So if you ran a blog about your life as a dentist, your readers would see ads for floss and teeth whitening.
But then, in search of a new revenue stream, Google bought DoubleClick.
DoubleClick is one of the net’s display ad giants and has been serving banners ads on sites across the net since the early 1990s, using each ad serving spot as a way to track what you are reading to make inferences about your interests and build a pseudonomymous profile of you tied to a cookie in your browser.
But despite having a large number of sites running the ads (including Wired.com), AdSense/Doubleclick still accounts for only 30 percent of Google’s revenues. And, surprisingly, the targeting isn’t very good. You can go here to see what Google thinks it can deduce about you just from your browsing.
The problem is that Google built a wall between user search data and advertising — and the mammoth financial success of AdWords proved that the separation was fine at the time. A search query was likely to show intent, and it really didn’t matter to advertisers selling something what demographics the searcher belonged to.
Google kicked a hole in that wall in 2009 when it started including the videos you watch on YouTube as a way to target display ads ads at you, when you visit YouTube and non-Google sites.
Google isn’t talking about how well those ads perform compared to its purely contextual ones, or to DoubleClick’s tracking. But according to a Wall Street Journal story from this summer, Google is “soul-searching” over ways to turn what you do while logged into Google into data that can be used for targeting ads. That’s agonizing for Google since it’s always promised that it would keep that usage data separate from its ads.
But Facebook has never made that promise and its users don’t seem turned off by the targeted ads. They know they gave up the targeting data by typing it into their profile box, by becoming a fan of a company on Facebook or clicking a “Like” button. And now Facebook is training users to stay logged-in to Facebook all the time, thanks to Facebook Connect, the new system to log-in to mobile phone apps using their Facebook credentials and the ubiquitous Facebook “Like” buttons, which only work when you are logged into Facebook.
Why does that matter?
It matters because now you are your Facebook identity all over the net, telling every site that plays in the Facebook ecosystem exactly which dog you are, that you like playing fetch and what other dogs you run in a pack with.
Which means, it’s a virtual certainty that Facebook-targeted ads are going to start showing up in your hometown’s newspaper, your favorite online music site and hundreds of other sites you visit. And unlike the targeted third-party ad systems run by Microsoft, Google and others, there’s no need to track you around the net to try to infer from your reading and video viewing habits how old you are, where you went to college or what you are into.
Facebook knows all of that already because you told them. Facebook touts the story of a wedding photographer in Michigan who’s expanded his business tremendously simply by targeting ads at locals who mark themselves as “engaged.” Gabriel Weinberg, the one-man show behind the search engineDuckDuckGo, went so far as to create an ad targeted just at his wife.
Now, Facebook advertisers don’t actually know anything about you — at least not until you visit their site and handover your e-mail address. Instead, they use a simple panel in Facebook that lets them choose what categories to target, including age, location, education and gender — and then they can further target ads based on the things you have liked or added to your profile. Facebook runs the ads on company’s behalves’ but never turns over a list of who fits the criteria.
As a private company, Facebook doesn’t have to share public numbers, but a spokesman told Wired.com that advertisers are getting comfortable with Facebook, and it has thousands of advertisers. Revenues are estimated at $1.3 billion a year and rising, while investors and secondary markets are valuing the company at more than $40 billion on Sharespost, a private stock market.
Facebook founder Mark Zuckerberg has never loved ads. He kept them off his site as long as he could and even the ones that run now are relatively small, given how big and loud ads have gotten on the Web outside of Facebook. Some marketers complain that the Facebook ads just aren’t visible enough on the site, so they concentrate their efforts on getting people to “fan” their pages, in hopes the news that you like “Starbucks” makes it into the news feeds of your friends.
Facebook says it’s not working on any third-party ad system, and right now, it doesn’t need to. It’s flush with cash from investors, who’ve poured hundreds of millions into the company, without Zuckerberg losing control. It can bide its time, making Facebook even more central to the internet, building more relationships with top advertisers and convincing more sites to turn over their login systems to Facebook.
But it’s a near inevitability Facebook takes the same, logical step Google took and starts putting ads on third-party sites, targeting Facebook users reading the Washington Post, The Daily Beast, or your hometown newspaper.
Those ads could be splashy and dominant – the way advertisers like them these days, without distracting from the Facebook experience. They can also be very targeted, without Facebook having to hand over the info about that reader to the website.
It has the potential to be the opposite of Google’s Adwords/Adsense division, with huge profits coming from outside the site Facebook controls. Facebook could then grab a giant and dominating slice of an evergrowing online display ad market, while simultaneously making display ads actually targeted.
Facebook even makes the case that its ad system is less creepy than third-party systems that track you, mostly without you realizing it, around the web. While they do see what you are doing around the web when you are logged into your Facebook account and there is a “Like” button on that site, the company says it does not mine that information and deletes it after three months. No other third-party ad network comes close to forgetting so closely, and there are a lot of them.
Facebook’s advantage is that they probably don’t need to do this sort of tracking, given all the profile data, friend connections and likes that you’ve fed into their system. If advertisers and users get comfortable enough with ads based off that data, then there’s no reason that a site such as the New York Times wouldn’t want to turn over at least some of their ad sales to Facebook. Facebook, having spent years getting advertisers used to targeting the Facebook generation, would be able to charge very high rates to advertisers.
That’s because it would not only be able to do very granular ad targeting, but it could do so on a site with the reputation of the New York Times.
Online papers love the idea of targeted ads, because contextual ads just don’t work for news. What ad are you going to put up next to a story about a flood in India? An ad for Indian rugs? What about next to a story about a plane crash? Or even a story about a run-of-the-mill mayoral election?
One hope to fix that giant problem facing the media industry is to know who your readers are.
And that means building identity into the internet.
Facebook’s the only company to have done so, and that’s why Google is fighting to catch up to “social.”
There may not be room for more than one online identity company on the net, but Google has assembled a high-powered team of coders and thinkers, including Slide’s Max Levchin, the open social Messiah Chris Messina and Live Journal’s Brad Fitzpatrick, to take on the Facebook crew.
As the underdog in this fight, Google’s best weapon will be openness — tying to turn users against the walls of Facebook, while Facebook will try to be just open enough to keep users and partners from revolting. The best case scenario? Google figures out how to turn identity into an open protocol like e-mail — something you can host and control anywhere that lets you stitch together whatever services you like.
And if that effort fails, Facebook’s relatively benign child-king will be in control of what you can and can’t do with your identity on the internet.
And Mark Zuckerberg will have built a company worth more than $100 billion — and maybe worth more than Google.
Follow us for disruptive tech news: Ryan Singel and Epicenter on Twitter

cr:http://www.wired.com/epicenter/2010/11/google-fears-facebook/



Baru-baru ini pihak Orange France memperkenalkan salah satu internet tablet Sagem-made Tabbee berukuran 7 inchi. Perangkat internet tablet ini mempunyai beberapa kelebihan dengan processor ARM dan menggunakan sistem operasi Linux, mempunyai fitur Wi-Fi 802.1a dan Ethernet LAN port. Apalagi di dalamnya sudah ada web browser Opera 9.7 dan memiliki layar sentuh. 
 . Selain untuk internet, Anda juga bisa menggunakan alat ini sebagai perangkat multimedia yang dapat memainkan musik dan video dengan format MP3, AAC, WAV, WMA, MPEG1/2/4, DivX, XviD, H.264, WMV9. 


WHAT IS BRIDGES?

A network bridge connects multiple network segments at the data link layer of the OSI model. Bridges broadcast to all ports except the port on which the broadcast was received. However, bridges do not promiscuously copy traffic to all ports, as hubs do, but learn which MAC addresses are reachable through specific ports. Once the bridge associates a port and an address, it will send traffic for that address to that port only.

Bridges learn the association of ports and addresses by examining the source address of frames that it sees on various ports. Once a frame arrives through a port, its source address is stored and the bridge assumes that MAC address is associated with that port. The first time that a previously unknown destination address is seen, the bridge will forward the frame to all ports other than the one on which the frame arrived.

Bridges come in three basic types:
Local bridges: Directly connect local area networks (LANs)
Remote bridges: Can be used to create a wide area network (WAN) link between LANs. Remote bridges, where the connecting link is slower than the end networks, largely have been replaced with routers.
Wireless bridges: Can be used to join LANs or connect remote stations to LANs.



cr goes to wikipedia.org ;p

BASED ON MEDIA FOR DATA'S TRANSMISSION
Divided into two - wired network and WiFi

WIRED NETWORK
In thisnetwork, to connect one computer to another, we need a connector- the network's wire. Its function is to send information in electricity's signal between network's computers.

WiFi
We don't need a wire as connector here because we use electromagnetic waves. the EW will send the information signal between network's computers.

BASED ON ROLE AND RELATIONSHIP OF EACH'S COMPUTER IN PROCESSING DATA
kekeke AGAIN! we please you to read our previous post about client-server and peer-to-peer. Sorry^^

BASED ON GEOGRAPHICAL RANGE
If based in geographical range, then you can see our previous post about LAN, MAN, and WAN kekeke ;p it just such a waste to explain everythhing again, rite?!

CLASSIFICATION BY DISTRIBUTION OF THE INFORMATION'S SOURCE
Divided into two types - Centralized and Distributed

CENTRALIZED
This computer network consists of client computer and server where the client computer's function is to be a proxy to access the data's source from server computer

DISTRIBUTED
Blend from some cebtralized networks. so there will be some server computer that connected with client and form certain computer network



nb. we are sorry for our not-so-good english kekeke ;p well, eng isnt our mother language so it's okay, rite?!

Jadi? apa yang mau dibahas? kekeke klasifikasi jaringan komputer lainnya ya?! Nah, yang lainnya diklasifikasikan...
Berdasarkan distribusi sumber informasi atau data
Berdasarkan jangkauan geografis dibedakan menjadi
Berdasarkan peranan dan hubungan tiap komputer dalam memproses data.
Berdasarkan media transmisi data

dengan sumber wikipedia.org ;p kekeke kami akan memposting satu-satu :D oke! liat postingan berikutnya ya!

TOPOLOGI JARINGAN KOMPUTER
Ada 5 tipe topologi jaringan komputer. ah! and the cr goes to wahyoe.wordpress.com kekeke too lazy to write _ _")

TOPOLOGI MESH
Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n=jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya.

TOPOLOGI STAR
Dalam topologi jaringan bintang, salah satu sentral dibuat sebagai sentral pusat. Bila dibandingkan dengan sistem mesh, sistem ini mempunyai tingkat kerumitan jaringan yang lebih sederhana sehingga sistem menjadi lebih ekonomis, tetapi beban yang dipikul sentral pusat cukup berat. Dengan demikian kemungkinan tingkat kerusakan atau gangguan dari sentral ini lebih besar.

TOPOLOGI BUS
Pada topologi ini semua sentral dihubungkan secara langsung pada medium transmisi dengan konfigurasi yang disebut Bus. Transmisi sinyal dari suatu sentral tidak dialirkan secara bersamaan dalam dua arah. Hal ini berbeda sekali dengan yang terjadi pada topologi jaringan mesh atau bintang, yang pada kedua sistem tersebut dapat dilakukan komunikasi atau interkoneksi antar sentral secara bersamaan. topologi jaringan bus tidak umum digunakan untuk interkoneksi antar sentral, tetapi biasanya digunakan pada sistem jaringan komputer.

TOPOLOGI TREE
Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer .

TOPOLOGI RING
Untuk membentuk jaringan cincin, setiap sentral harus dihubungkan seri satu dengan yang lain dan hubungan ini akan membentuk loop tertutup. Dalam sistem ini setiap sentral harus dirancang agar dapat berinteraksi dengan sentral yang berdekatan maupun berjauhan. Dengan demikian kemampuan melakukan switching ke berbagai arah sentral. Keuntungan dari topologi jaringan ini antara lain : tingkat kerumitan jaringan rendah (sederhana), juga bila ada gangguan atau kerusakan pada suatu sentral maka aliran trafik dapat dilewatkan pada arah lain dalam sistem. Yang paling banyak digunakan dalam jaringan komputer adalah jaringanbertipe bus dan pohon (tree), hal ini karena alasan kerumitan, kemudahan instalasi dan pemeliharaan serta harga yang harus dibayar. Tapi hanya jaringan bertipe pohon (tree) saja yang diakui kehandalannya karena putusnya salah satu kabel pada client, tidak akan mempengaruhi hubungan client yang lain.

CLASSIFICATION BY ITS FUNCTION
Naah as we told you before (again) we will explain about computer networks' classification by its function. There are client-server and peer-to-peer.

Client-Server
The client–server characteristic describes the relationship of cooperating programs in an application. The server component provides a function or service to one or many clients, which initiate requests for such services.
Functions such as email exchange, web access and database access, are built on the client–server model. Users accessing banking services from their computer use a web browser client to send a request to a web server at a bank. That program may in turn forward the request to its own database client program that sends a request to a database server at another bank computer to retrieve the account information. The balance is returned to the bank database client, which in turn serves it back to the web browser client displaying the results to the user. The client–server model has become one of the central ideas of network computing. Many business applications being written today use the client–server model. So do the Internet's main application protocols, such as HTTP, SMTP, Telnet, and DNS.

Peer-to-Peer
Each host or instance of the program can simultaneously act as both a client and a server, and each has equivalent responsibilities and status



nb. taken from wikipedia.org ;p

KLASIFIKASI BERDASARKAN SKALA
Seperti yang sudah diberitahu sebelumnya, klasifikasi jaringan komputer berdasarkan skala, yaitu LAN, MAN, dan WAN. Apa itu? Naaaah ini diaa~

LAN (Local Area Network) 
Jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (misalnya printer) dan saling bertukar informasi.


















MAN (Metropolitan Area Network)
Pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.
















WAN (Wide Area Network)
Jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai. 















nb: karena sumberdata kami merupakan sumber data sekunder dan tersier, jadi kami putuskan untuk tidak m'credit semuanya :) kami pikir ini juga sudah seperti pengetahuan umum hehehe harap dimaklumi

JARINGAN KOMPUTER
Jaringan Komputer merupakan komputer-komputer (minimal dua) yang saling terhubung satu sama lain.

KLASIFIKASI JARINGAN KOMPUTER
Berdasarkan skala dibagi menjadi LAN (Local Area Network), MAN (Metropolitan Area Network), dan WAN (Wide Area Network).
Sedangkan berdasarkan fungsi, dibagi menjadi client-sever dan peer-to-peer.
Jaringan komputer juga diklasifikasikan berdasarkan topologi jaringan dan beberapa kriteria lainnya


NB!
Penjelasan lebih lanjut akan disampaikan di postingan berikutnya :D

NASA telah meluncurkan aplikasi iPhone gratis yang memungkinkan pengguna untuk dengan mudah
mengakses video, gambar dan update berita yang diterbitkan oleh lembaga ruang angkasa.

Aplikasi tersebut telah dikembangkan di Ames Research Center di California
dengan menampilkan hitung mundur beberapa jam, Twitter feed dan astronomi yang terkait
multimedia.
Aplikasi tersebut juga mampu melacak keberadaan posisi saat ini
Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dan pesawat ruang angkasa lain yang
mengorbit bumi dalam tiga views yaitu peta dengan batas-batas dan label,
terlihat citra satelit, atau satelit dengan batas negara dan label.


http://www.beritateknologi.com/nasa-luncurkan-aplikasi-eksplorasi-luar-angkasa-untuk-iphone/

Telah di luncurkan oleh para pengembang varian baru MeeGo
yang menjadi basis sistem operasi baru untuk netbook yang mereka kembangkan,
bernama Smeegol. Seperti MeeGo, Smeegol dirancang untuk netbook dan perangkat lain 
dengan daya rendah dengan layar kecil, yang terhubung dengan infrastruktur openSUSE,
SO, memungkinkan pengguna untuk menginstal aplikasi pihak ketiga dari
repositori openSUSE. Meego sendiri merupakan varian distro Linux yang dikembangkan
oleh Nokia dan Intel untuk berbagai macam perangkat mobile termasuk ponsel maupun netbook.

Smeegol terutama menggunakan antarmuka MeeGo pengguna yang bergantung pada serangkaian tab yang membantu Anda menavigasi  program tanpa bergantung pada menu start  tradisional atau taskbar. (sumber). Smeegol saat ini tersedia untuk di-download untuk 32-bit dan sistem 64-bit. Anda dapat download Smeegol di :

 http://download.opensuse.org/repositories/Meego:/Netbook/images/iso

Fitur utama Smeegol:

* Media Player disediakan oleh versi terbaru dari Proyek Banshee terbaru, versi 1.8.0. 
* Dukungan penuh dukungan jaringan sosial termasuk Facebook, Twitter, MySpace, Flickr dan Digg.
* Konektivitas Jaringan menggunakan NetworkManager  .
* Pilihan web browser – baik FireFox dan Chromium disediakan 
* Pilihan tentang bagaimana untuk menangani data PIM – menggunakan aplikasi single (Evolution penuh) atau compartmentalise menggunakan Evolution Express

 http://www.beritateknologi.com/smeegol-sistem-operasi-netbook-terbaru-varian-meego-dari-opensuse/

Kalian tahu tidak kelebihan dari robot QBO? robot ini berjalan pada sistem operasi Linux dan akan menawarkan kodenya secara open source untuk programmer canggih untuk bisa memanfaatkan itu.

TheCorpora produsen robot Qbo ini melengkapi robotnya dengan:
-berbagai jenis sensor
-memiliki mata webcam stereo tinggi def,
-telinga mikrofon,
-mulut LED.
-Di dalam perutnya terletak Motherboard Mini-ITX
-mampu terhubung internet via WiFi
-dilengkapi Bluetooth
-sebuah prosesor Intel Atom dan grafis NVIDIA Ion.

Kelemahan  robot ini tidak mempunyai lengan, tapi pintar dalam mengenali lingkungannya karena bisa mengenali wajah maupun objek.

Ada juga speech recognition system sehingga kita bisa berbicara dengan robot ini serta ada juga Speech Synthesis System, API dan Web Control panel.


http://www.thecorpora.com/blog

ee? dog controlled by iPod?! YES IT IS! It's the dog robot, called Robovie mR2




Well, Robovie is a cute "dog" robot with iPod Touch as its heart! Cute, isn't it?! Robovie mR2 is cuter than its "sibling", Robovie R2, because Robovie mR2 is smaller, so its size is just PERFECT! kekeke^^) and also, you can place it on your desk because this dog's height is just 30cm and its weight is only 2kg. Robovie mR2 even has an iPod Touch deck in its "chest".

iPod can be use to update or directly-control through wireless game pad and it also has camera CCD super-compact, 2 microphone, and speaker for its communication

Powered by Blogger.

Followers

4shared.com - Free file sharing and storage

O O TASK

 
Copyright 2010 N&T LIBRARY=